1. PENGANTAR
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka (dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan computer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Untuk dapat menghubungkan divais yang satu dengan divais yang lain, maka dibutuhkanlah media transmisi. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan untuk dapat menghubungkan divais dan membentuk jaringan. Secara umum, media tersebut adalah: Kabel (wired) dan Nirkabel (wireless). Empat jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu:
1. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi.
Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup
bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian
inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya
ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari
dari goresan kabel.Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain.
Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya
dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
2. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)
Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
3. Kabel Shielded Twisted Pair (STP).
Kabel STP sama dengan kabel UTP,
tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk
mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan
pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.
4. Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat
optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan
dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan
transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data
yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan
fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.
Tipe dan Jenis Kabel
- UTP, STP
Kabel | Tipe | Fitur |
Type Cat 1 | UTP | Analognya ( biasanya digunakan pda perangkat telepon pada umumnya dan pada jalur ISDN, juga untuk menghubungkan modem dan telepon line) |
Type Cat 2 | UTP- | UTP up to 1Mbits. Digunakan pada topologi token ring |
Type Cat 3 | UTP/STP | 16 Mbits data transfer sering digunakan pada topologi tokn ring atau 10BaseT |
Type Cat4 | UTP, STP | 20 Mbits data transfer sering digunakan pada topologi tokn ring |
Type CAT 5 | UTP, STP – up to 100 MHz | 100 Mbits data transfer / 22 db |
Type CAT 5enhanced | UTP, STP - up to 100 MHz | 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4 copper pairs (kedua jenis CAT5 sering digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada FastEthernet 100Mbps) |
Type CAT 6 | up to 155 MHz or 250 MHz | 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db (Gigabit Ethernet) |
Type CAT 7 | up to 200 MHz or 700 Mhz | Giga-Ethernet / 20.8 db (Gigabit Ethernet) |
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolatorsehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps. Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
- Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
1. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
2. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated egments.
3. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
4. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
5. Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
6. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
7. Setiap segment harus diberi ground.
8. Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
9. Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
- Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
2. ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan dalam pratikum ini antara lain:
- Kabel UTP cat 5
- Connector RJ.45
- LAN Tester
- Crimping
3. LANGKAH KERJA
Merakit kabel Cross
- Potong kabel UTP sesuai dengan keperluan
b. Kupas kulit kabel (bagian pelindung kabel), kemudin rapikan
c. Susun warna kabel sesuai dengan aturan urutan warna kabel cross
d. Setelah diurutkan rapikan kabel.
e. Masukkan kabel ke konektor
f. Jepit konektor dengan crimping dengan kuat hingga terdengar bunyi klik
g. Setelah kedua ujung kabel terpasang konektor, pasang kedua ujung konektor ke tester LAN
- Amati lampu yang nyala pada tester
4. ANALISIS DAN KESIMPULAN
Kabel cross dengan urutan pengkabelan sesuai dengan aturan, yaitu pada ujung kabel yang lain urutan no.1 dirubah posisinya pada urutan no.3. Setalah dilakukan tes pada tester LAN kedua ujung kabel tersebut dinyatakan berhasil atau bisa terkonek jika semua lampu pada tester LAN dari urutan 1 s.d 8 nyala semua. Sehingga jika kabel tersebut di gunakan untuk menghubungkan computer dengan computer akan terkoneksi. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan antara computer dengan computer, hub dengan hub, switch dengan switch.
Download materi disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar